Menurut ibu saya mengkudu banyak khasiatnya walaupun mengkudu itu buruk rupa, haha.
Sayangnya, karena kebodohan dan ketidaktahuan kita, buah mengkudu nyaris tidak mendapat perhatian. Apalagi bentuk buahnya yang cenderung bak si “buruk rupa” dan baunya kurang sedap menjadikan mengkudu seperti seorang penderita kusta yang tercampakan. Hanya sedikit orang yang mengonsumsinya, itu pun hanya dijadikan bahan rujak coel selingan karena bosan dengan buah lain.
Secara tradisional, bagian tumbuhan mengkudu digunakan dalam bentuk segar, sari buah atau seduhan, dan tapal. Pengetahuan mengenai khasiat, cara-cara pengobatan, jenis-jenis penyakit yang bisa disembuhkan, biasanya diwariskan dari satu generasi ke generasi berikut. Akar misalnya, dimanfaatkan untuk mengobati kejang-kejang dan tetanus, menormalkan tekanan darah, obat demam, dan tonikum. Kulit batang digunakan sebagai tonikum, antiseptik pada luka atau pembengkakan kulit. Daunnya digunakan sebagai obat disentri, kejang usus, pusing, muntah-muntah, dan demam. Sedangkan buahnya untuk obat peluruh kemih, usus-usus, pelembut kulit, kejang-kejang, bengek, gangguan pernapasan,radang selaput sendi, mengkudu semakin banyak digunakan orang untuk mengontrol diabetes, kanker,tekanan darah tinggi, dan di mengkudu juga terdapat zat anti kanker.
Category:
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar